Iklan Menarik (Don't Miss It's)

Jumat, 08 April 2011

Cara Pasang Iklan di Blog Dapat Uang

Mungkin pernah mendengar tentang PPC (pay per click). Apaan tuh?? PPC adalah iklan yang dibayarkan berdasarkan banyaknya iklan tersebut di klikoleh penjung blog. Dengan KumpulBlogger yang bisa dipasang dengan mudah,Iklan bisa di pasang pada sebanyak blog yang kamu miliki.

Namun, berapa banyak uang yang di dapat?
Lumayanlah besar... Jika blog kita mempunyai pengunjung yang ramai, Hitung aja :

1. Tiap 1 kali Klik bernilai : Rp.300,- , lumayan khan kalo 100 klik perhari artinya kita punya penghasilan cuma2 sekitar Rp.30.000,- per Harinya!
2. Untuk klik Mini Banner dihargai Rp 400 perklik.
Kemungkinan total penghasilan perhari = klik iklan blog kita + klik iklan blog referal

Jika perhitungan berjalan sesuai rencana, maka hasilnya adalah Rp.30.000/hari, atau sekitar Rp.900.000/bulan! Bayangin aja, hanya dengan ngeblog dan kita di gaji Rp 900 ribu. Duduk santai dirumah.. hahhaha..

Itu dengan asumsi hanya 100 klik/hari, misalkan 1000 klik perhari. Ada ratusan jutaan pengakses internet ratusan juta loh…Iklan kumpulblogger bisa ditempatkan di seluruh blog milik anda..


CARAPENDAFTARAN GRATIS KUMPULBLOGGER

Berikut Langkah-langkahnya:

1. Tinggal klik di sini...
2. Akan terbuka halaman utama kumpulblogger.
3. Isilah kotak daftar baru dengan alamat email anda dan klik register.(Alamat email yang anda masukan merupakan username untuk masuk kumpulblogger selanjutnya)
4. Setelah mengklik register, pasword akan di kirim secra otomatis ke email anda. Segera Cek email dan akan diberitahukan password untuk log in ke kumpulblogger. Jika tidak ditemukan di inbox, segera kirim email ke kukuhtw@kukuhtw.com untuk memberitahu, bahwa anda belum menerima password.
5. Segera login ke kumpulblogger dengan mengisikan email waktu mendaftar dan password yang di kirim ke email anda.
6. Setelah berada di kumpulblogger, klik edit profil di navigation menu pada sisi atas halaman. Isikan data kamu dan rekening bank untuk transfer pembayaran komisi dan klik submit. Sekarang anda telah terdaftar sebagai pengiklan (publisher) kumpul blogger. Dan anda tinggal memasukan kode iklan ke blog dan menunggu klik dari pengunjung blog dan komisi anda akan ditransfer ke rekening Bank anda.

Cara memasukan kode iklan ke blog

1. Klik untuk login

dan masukan email serta password yang diberikan (password yang dikirim dapat di ubah pada navigation menu)
2. Cari menu blogger dan klik link tambah blog. Hasil klik itu dapat anda lihat di halaman bagian tengah. Tarik scrool untuk melihatnya.
3. Setelah itu, isilah data2 mengenai blog yang didaftarkan sesuka anda. Yang terpenting alamat URL http:// nya jangan sampai salah. (Anda bisa mendaftarkan blog sebanyak yang anda punya dengan hanya sekali mendaftar).
4. Setelah blog anda terdaftar, cari dan klik menu scrift text advertising untuk blog anda.
5. Di sisi bawah halaman akan muncul kode iklan yang diperuntukkan untuk masing-masing blog yang didaftar (jika mendaftarkan lebih dari satu blog).
6. Copy kan script iklan
7. Jika Anda belum mempunyai blog, Buka www.blogger.com lalu lakukan pendaftaran lagi sesuai dengan email yang terdaftar di kumpulblogger
8. selesai Mendaftar, lihat pada pojok kanan. Klik Dasbor dan cari tambah gadget. Klik HTML, lalu pastekan scriot iklan tadi..
9. maka Iklan sudah terpasang pada Blog Baru Anda
10. Dan nantikan klik-klik penghasil uang dari pengunjung blog anda tanpa harus mengganggu hobi anda melakukan posting di blog.

Pembayaran :
Jika pendapatan total komisi telah mencapai di minimal Rp 50.000. Kalau sudah mau mengambil komisi, langsung beritahu pengelola melalui email yang telah di tunjuk. Uang itu akan di transfer langsung ke rekening anda. Dan setelah di transfer akan diberitahukan oleh pengelola melalui email.

Ayooo!! Daftar

Pengertian Rekam Kesehatan Elektronik (EHR)

3.1 Pengertian EHR
Rekam Kesehatan Elektronik atau Electronic Health Record sering disingkat EHR. EHR merupakan kegiatan mengkomputerisasikan isi rekam kesehatan dan proses yang berhubungan dengannya. Pada awalnya rekam kesehatan di Indonesia masih dikenal dengan istilah rekam medis yang sampai saat inipun sebagian rumah sakit di Indonesia masih menggunakan istilah yang sama.
Rekam medis yang memuat informasi evaluasi keadaan fisik dan riwayat penyakit pasien amat penting dalam perencanaan dan koordinasi pelayanan pasien, bagi evaluasi lanjut serta menjamin kontinuitas pelayanan yang diberikan. Oleh karena itu kelengkapan, keakuratan dan ketepatan waktu pengisian harus diupayakan dalam organisasi kesehatan karena amat penting bagi kelayakan tindakan pelayanan dan rujukan.
EHR bukanlah sistem informasi yang dapat dibeli dan diinstall seperti paket word-processing atau sistem informasi pembayaran dan laboratorium yang secara langsung dapat dihubungkan dengan sistem informasi lain dan alat yang sesuai dalam lingkungan tertentu.
EHR merupakan sistem informasi yang memiliki framework lebih luas dan memenuhi satu set fungsi, menurut Amatayakul Magret K dalam bukunya Electronic Health Records: A Practical, Guide for Professionals and Organizations harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
• Mengintegrasikan data dari berbagai sumber (Integrated data from multiple source)
• Mengumpulkan data pada titik pelayanan (Capture data at the point of care)
• Mendukung pemberi pelayanan dalam pengambilan keputusan (Support caregiver decision making).
Sedangkan Gemala Hatta menjelaskan bahwa EHR terdapat dalam sistem yang secara khusus dirancang untuk mendukung pengguna dengan berbagai kemudahan fasilitas untuk kelengkapan dan keakuratan data; memberi tanda waspada; peringatan; memiliki sistem untuk mendukung keputusan klinik dan menghubungkan data dengan pengetahuan medis serta alat bantu lainnya.
3.2 Komponen EHR
Menurut Johan Harlan, komponen fungsional EHR, meliputi:
• Data pasien terintegrasi
• Dukungan keputusan klinik
• Pemasukan perintah klinikus
• Akses terhadap sumber pengetahuan
• Dukungan komunikasi terpadu

3.3 Keuntungan EHR

Penyelenggaraan EHR di rumah sakit sejalan dengan adanya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang semakin berkualitas. Menurut Wolf, et al, 2006, keuntungan peralihan dari paper-based pada EHR adalah menjamin kualitas perawatan (quality of care) dan memicu produktivitas, antara lain:
• Mereduksi duplikasi pengujian
• Mereduksi kesalahan medis (medication errors)
• Mencegah efek kerugian dari konflik materi pengobatan/perawatan
• Mengurangi waktu yang dihabiskan oleh pasien dan tenaga medis dalam menunggu order medis, hasil test, diagnosa yang akurat, intervensi medis
• Mengeliminasi pengulangan visit yang tidak perlu
• Mereduksi kerja dengan kertas
• Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan,
• Tidak memerlukan gudang yang besar dalam penyimpanan arsip
• Penyimpanan data (record) pasien menjadi lebih lama
• EHR yang dirancang dengan baik akan mendukung otonomi yang dapat dipertanggung jawabkan
• Meningkatkan produktivitas bekerja
• Mengurangi kesalahan dalam menginterprestasikan pencatatan
• Standarisasi, terdapat pelaporan data klinik yang standar yang mudah dan cepat diketahui
• Meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan waktu perawat
berfokus pada pemberian asuhan
• Accessibility, legibility, artinya mudah dalam membaca dan mendapat informasi klinik tentang semua pasien dan suatu lokasi

3.4 Tantangan EHR

Tantangan pelayanan kesehatan dalam konversi paper based menuju EHR yang besar antara lain (Wolf, et al, 2006):
• Biaya yang meningkat/besar
• Perubahan teknologi yang tiba-tiba/cepat
• Variasi kemampuan komputer dari sumber daya manusia
• Ketidaktertarikan/keengganan beberapa staf klinik
• Persentase yang besar dari staf medis yang bukan pegawai tetap RS

Rancangan EHR tersebut tentunya harus dapat mengatasi hal-hal yang sering terjadi pada
rekam medis berbasis kertas agar menunjukkan suatu keuntungan yang besar, antara lain:
• Aksesibilitas informasi kesehatan pasien belum real time
• Kelengkapan, keakuratan dan keamanan informasi kesehatan pasien masih rendah
• Pemanfaatan data pasien dalam pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi di sarana pelayanan kesehatan oleh para pengelola sarana pelayanan kesehatan
belum optimal
• Data pasien belum dioptimalkan oleh para tenaga kesehatan untuk memberikan
pelayanan secara berkesinambungan dalam rangka pelayanan yang efektif dan efisien.

3.5 Strategi Implementasi dan Pengembangan EHR
Faktor yang mendukung adopsi EHR di Sarana Pelayanan Kesehatan (saryankes):
• Perubahan ekonomi kesehatan dengan adanya trend untuk melakukan penghematan,
• Peningkatan komputer literacy dalam populasi umum, termasuk generasi baru klinikus,
• Perubahan kebijakan pemerintah,
• Peningkatan dukungan terhadap komputasi klinik.
Faktor-faktor yang menghambat adopsi EHR:
1. Pihak Manajemen RS
- Ketidakmatangan teknologi, termasuk disparitas antara tingkat pertumbuhan kapasitas perangkat keras dengan tingkat produktivitas pengembangan perangkat lunak
- Butuh modal awal untuk investasi
- Penyelesaian dan instalasi perangkat lunak seringkali terlambat dari yang direncanakan
- Perbaikan untuk implementasi butuh tambahan biaya besar dan waktu yang lama
- Permasalahan pada pengembangan perangkat lunak meningkatkan resistensi lokal dan menurunkan produktivitas klininikus.
2. Pihak Klinikus
- Aplikasi tidak ramah pada pengguna,
- Fokus utama administrator kesehatan tertuju pada sistem keuangan,
- Membutuhkan waktu yang lama untuk penanganan pasien khususnya dalam pengisian data
- Sistem EHR meningkatkan dokter menyelesaikan pengumpulan informasi secara intensif, tetapi sulit memfokuskan perhatian pada aspek komunikasi lain dengan pasien,
- EHR memerlukan terlalu banyak langkah untu menyelesaikan tugas sederhana,
- EHR tidak efektif mengakomodasi dengan masalah berganda,
- Dekstop di ruang periksa mengganggu arah posisi duduk dokter dan pasien,
- Keamanan desktop di ruang periksa tidak terjamin jika pengunjung membawa anak-anak yang sangat aktif.
Berdasarkan beberapa hal yang diketahui dalam implementasi EHR, maka diperlukan standar EHR untuk meningkatkan kualitas dan pengembangan kebijakan kesehatan, yaitu (1) Mengurangi biaya pengembangan, (2) Meningkatkan keterpaduan data, (3) Memfasilitasi pengumpulan data agregat yang bermakna.